Jika 2 Playmaker Hebat Dalam Satu Tim
Wednesday, December 7, 2016
Add Comment
Banyak pemain pemain hebat yang Lahir dari seorang Playmaker.Sebut saja legenda Perancis Zinadine Zidane, dia adalah salah satu Playmaker terbaik Dunia. Zidane memiliki segalanya untuk menjadi seorang Playmaker. Dribling, Passing dll. bahkan tandem Zidane di Timnas kala itu Didier Deschamps mengatakan kalau dia Kebingungan mau kemana Bola di arahkan makan dia akan memberikan nya ke Zidane, di Brazil kita akan menemukan Kaka'. di spanyol ada Xavi, di Argetina si Botak Veron, di Belanda ada Wesley Sneijder dan masih banyak lagi.
Kalau pemain zaman dahulu kita akan mengenal Michael Platini (perancis), Johan Cryuff(Belanda) atau Lothar Matthaus (Jerman)
Yang menjadi Pertanyaan
Bagaimana Jika 2 Orang Playmaker Hebat Berada dalam Satu Tim?
Apakah Tim tersebut menjadi Ciamik atau jangan jangan malah sebaliknya. nah berikut saya akan mengulas siapa siapa saja 2 Playmaker hebat yang berada dalam satu Tim.
Xavi Hernandez Dan Cesc Fabregas (Barcelona)
Tapi bisa entah kenapa ketika mereka bermain dalam satu Tim permainan terkesan biasa saja. Fabregas sering di paksakan oleh pelatih Barca kala Itu Pep dan Titto menjadi Striker di lini depan bersama Messi. mungkin itu pula yang menyebabkan Gol Fabregas di barca tergolong Lumayan. bisa di bilang Fabregas gagal membuktikan Permainan nya ketika memperkuat Barca. karna alasan itu pula Fabregas di Jual ke Chelsea Musim 2014-2015. Terbukti fabregas kembali tampil Impressif bersama Chelsea dan meraih Gelar Liga Inggris sedangkan Barcelona kembali merajai Eropa dengan Trophy Liga Champions 2015.
Nah Pertanyaan nya lagi kenapa Spanyol bisa sukses padahal di situ ada Fabregas dan Spanyol. begini jawabanya. beruntunglah ketika itu Pelatih Spanyol Luis aragones (Euro 2008) dan Vicente del Bosque ( Worldcup 2010 dan Euro 2012) tidak ambil pusing siapa yang harus di pasang.
Sang pelatih mengambil resiko mencadangkan salah satu dari mereka. di Euro 2008 Fabregas menjadi Pelapis dari Xavi begitu juga di Piala Dunia 2010.
Ronaldinho Dan Kaka' (Brazil)
Ronaldinho memang sudah mencuri perhatian dunia di Piala Dunia 2002 ketika tendangan bebasnya ke gawang Inggris. tapi Puncak performa Ronaldinho berada di Tahun 2003 yang artinya sama dengan Kaka'. maka di Mulai lah Era Emas 2 Playmaker terbaik dunia Ronaldinho di Barca dan Kaka' di Milan. Ronaldinho merebut Ballon D'or tahun 2005 sedangkan Kaka' tahun 2007.
Pertanyaan bagaimana dengan Timnas Brazil yang beruntung memiliki 2 Playmaker handal. tentu kita mengarah di Piala Dunia 2006,
Seperti yang kita ketahui di Piala Dunia 2006 Brazil hanya sampai babak 8 besar, mereka di kalahkan oleh Perancis 1-0.
Kenapa Brazil bisa gagal padahal mereka di Perkuat 2 Playmaker terbaik di dunia, tidak seperti Pelatih Spanyol yang mengambil resiko mencadangkan salah satu Playmaker nya Pelatih Brazil Carlos Alberto Parreira memaksakan Kaka dan Ronaldinho menjadi Starter. Kaka yang di pasang di tengah bersama Juninho sedang kan Ronaldinho berduet dengan Ronaldo di lini depan.
Penonton yang sudah membayangkan Permainan Gemilang Brazil di buat kecewa, entah kenapa Brazil tidak Impressif seperti Piala dunia 2002 lalu. Pelatih Brazil seperti kebingungan menggunakan strategi. bisa di bilang Brazil kala itu hanya mengandalkan individual Pemain pemain hebatnya. alhasil mereka terhenti di babak 8 besar.
Steven Gerrard Dan Frank Lampard (Inggris)
Lampard dan Gerrard adalah 2 gelandang serang terbaik di Liga Inggris. mereka sama sama menjadi nyawa di Klub masing masing, Lampard bersama Chelsea dan Gerrard bersama Liverpool. sebelum Piala dunia 2006 berlangsung 2 pemain ini memang sedang berada di Puncak peformanya. Lampard yg sukses Menjuarai Liga Inggris bersama Chelsea di tahun 2005 dan 2006 sedang Gerrard sukses mengantarkan Liverpool kembali menjuarai Liga Champions.
sama seperti Pelatih Brazil di Piala dunia 2006. Sven-Göran Eriksson Pelatih Timnas Inggris juga mengalami di lema memilih antara Lampard atau Gerrard dalam starter. dan akhirnya ia pun melakukan hal yang sama yakni memainkan mereka secara bersamaan. Formasi yang di gunakan adalah 4-1-4-1 dengan seorang gelandang bertahan di belakang mereka.
Saya sebagai Penggemar timnas Inggris di buat kecewa dengan permainan yang di tunjuk kan. terlihat sangat membosankan. Permainan Gerrard dan Lampard yang Impresif tidak keluar di Skuad Three Lions. masih menghibur permainan Inggris di piala dunia 2002 lalu walau di piala dunia 2006 ini inggris sama sama terhenti di babak 8 besar.
Alessandro Del Piero dan Francesco Totti (Italia)
Di Euro 2000 kala itu Pelatih Italia Dino Zoff lebih memilih Totti sebagai starter ketimbang Depliero dan Dino juga tidak terpengaruh oleh Media media italia yang memanaskan perseteruan antara Totti dan Delpiero. alhasil Italia tampil Baik di Euro 2000 walau akhirnya kalah oleh Perancis di partai Final.
Tidak seperti Dino Zoff yang Cuek terhadap perseteruan Delpiero dan Totti. Giovanni Trapattoni pelatih italia Mengalami kebingungan memilih antara Totti dan Delpiero.
Memang pada akhirnya Trapattoni memilih Totti, tapi secara Psikologis Trapattoni seperti Ragu setiap memasang Formasi antara Totti atau Delpiero. padahal sebelum Piala Dunia berlangsung Trapattoni menyebut bahwa Delpiero lah yang akan menjadi Playmaker di Piala Dunia 2002 buka Totti. alhasil italia Gugur di babak 16 besar setelah di kandaskan Korea Selatan.
Nah Bagaimana Dengan Piala Dunia 2006 ketika italia juara? bukankah Totti dan Delpiero berada dalam satu Tim.
Begini. ketika itu Pelatih italia membuat strategi brilian. dengan formasi 4-2-3-1 ia tidak menempatkan Playmaker sebagai Otak Permainan. Lippi lebih mengandalkan Gelandang gelandang lincahnya seperti Pirlo, Camoranesi, Perrota dan Gattuso. dan juga ketangguhan sang striker Luca Toni dalam duel duel bola atas.
Totti dan Delpiero sama sama mencetak 1 Gol ketika itu. dan akhirnya membawa Italia Juara Piala Dunia 2006.
=======
Nah itu dia gan Ulasan saya. jadi memiliki 2 Playmaker handal dalam satu Tim belum menjamin tim itu akan tampil baik walaupu salah satu mereka di cadangkan. karna memiliki 2 oang Playmaker yang mempunyai Kualitas bisa menjadi bumerang untuk Pelatih dan Tim itu sendiri. saya tidak mengatakan tim itu hancur Loh.
0 Response to "Jika 2 Playmaker Hebat Dalam Satu Tim"
Post a Comment